Ketupat haram
#LiburanBersubsidi tahun 2014 yg lalu, gw berkesempatan mengunjungi Phillipines. Tepatnya kota Cebu. Kalo ga salah, ini trip luar negeri pertama gw deh.
Berkunjung ke Cebu untuk menghadiri kegiatan Google Student Ambassador Summit 2014. Gw waktu itu terpilih untuk presentasi mengenai pengalaman menjadi Google Student Ambassador selama satu tahun ke belakang. Seru! Karena harus mempersiapkan presentasi dengan Bahasa Inggris.
Selain di kegiatan tersebut. Yang ga kalah seru tentunya liburannya. Cebu itu banyak destinasi wisatanya, jadi sayang banget kalo ga dimanfaatkan. Gw sama 3 orang lain yg sama-sama presentasi, pergi ke Lapu Lapu City untik snorkeling bersama Paus Hiu atau Whale Shark yang jinak. Iya sih jinak, tp tetep aja gw ga mau terlalu deket. Takut tiba-tiba ngambek berabe di lembur batur (tempat asing).
Selain ke pantai, gw mengunjungi berbagai museum sejarah Cebu. Dan rasanya ga afdol kalo tidak cari makan khas Cebu. Akhir nya kita pergi ke penjual Lechón. Bisa tebak itu apa? Yes babi. Gw seumur hidup belom pernah makan babi. Jadi ga makan takut kenapa-kenapa. Padahal katanya enak😅 Yang unik, mereka itu makan Lechón dengan ketupat. Literaly ketupat yang ada di kita. Alhasil, gw makan ketupat nya aja. Ketupat kan di kita identik pas lebaran ya. Disana malah dimakan dengan babi. Mungkin ini ketupat haram😂
Btw si Lechón ini juga dibahas dibahas di Docuseries Netflix yang Streetfood episode terakhir di Cebu.