Sejarah yang keliru

Pernah ga, kita mempertanyakan apakah suatu sejarah yang diajarkan guru di sekolah, yang dituliskan di buku pelajaran, yang diceritakan sesepuh dan yang beredar di masyarakat itu adalah sejarah yang benar-benar terjadi? Apakah data dari sejarah itu akurat? Apakah buktinya benar? Siapa yang dapat menjamin hal itu benar?

Jangan-jangan, sejarah yang kita tahu itu, terdapat muatan politis dari suatu kalangan tertentu demi untuk kepentingan nya sendiri. Contohnya gw pernah dengar soal gosip bahwa Indonesia itu tidak dijajah Belanda 350 tahun. Hanya 35 tahun saja. Itu dilebih-lebihkan supaya kita merasa inferior atau merasa rendah diri sebagai bangsa.

Sudah tentu kita hampir tidak pernah mempertanyakan sejarah. Pertama, kalo ga terlalu urgent, tentu bisa dikira kurang kerjaan. Kecuali kamu adalah sejarahwan.

Lukisan di foto ini menggambarkan peristiwa ikonik Pangerang Kornel, bupati Sumedang yang menjabat tahun 1791-1828 yang bertemu dengan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (Belanda). Diceritakan mereka berjabat, namun Pangeran Kornel menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanan nya bersiap memegang keris. Konon, itu sebagai bentuk perlawanan Pangeran terhadap kerja paksa pembuatan jalan yang melibatkan masyarakat Sumedang. .

Sejarawan UI yaitu Djoko Marihandono mempertanyakan soal perstiwa tersebut. Ia menyimpulkan bahwa yg berjabat tangan dengan pangeran bukan Daendels. Berdasarkan keterangan tanggal di prasasti, justru Daendels sudah meninggalkan Indonesia di tanggan tsb. Nah loh?

Akurat atau tidak peristiwa tsb. Jadilah seperti Pangerang Kornel, yang berani menentang ketidakbenaran!

Kesenian lansia
26 tahun dan hobi baru