Begini CV yang bagus, supaya tembus!

CVku masih punya banyak kekurangan. Tapi belajar dari pengalaman dan belajar sana sini, aku tau gimana CV yang bagus supaya bisa tembus. Terbukti CV punyaku bisa tembus ke Amerika (USA) untuk program pertukaran pelajar dan ke Swedia untuk kerja. Markihas! Mari kita bahas:

 

Content is king!

Yang utama dari CV tentu kontennya.

  • Apakah pengalaman kerja/lainnya kita menarik?
  • Apakah pendidikan kita relevan?
  • Apakah sertifikasi yg kita miliki mendukung?

Kalo kamu baru mulai meniti karir atau merasa konten CV nya belum menarik, ini yang penting: Niatkan, rencanakan dan usahakan untuk dibuat semakin menarik. Sedikit demi sedikit.

Ketika saya mantap memutuskan untuk cari kerja keluar negeri, saya merasa konten CV saya masih belum cukup menarik. Waktu itu hampir 5 tahun saya kerja di perusahaan sendiri. Menurut saya ini masih kurang menarik kalau dipakai melamar menjadi software developer. Walaupun di perusahan sendiripun saya ngoding.

Saya memutuskan untuk mengambil kesempatan kerja di Jakarta Smart City (JSC) selama 2 tahun sebagai backend developer. Selama kerja di sini, saya mengambil sertifikasi Amazon Web Service (AWS). Pengalaman dan sertifikasi inilah yang bawa saya bisa kerja ke Swedia.

 

Format ngaruh juga

Walaupun conten is king, tapi format ngaruh juga. Format yang efektif, bisa meningkatkan kemungkinan untuk CV kita dibaca dari awal sampai akhir. Mari kita bahas soal format!

 

Fokus dan bersih

  • Ga perlu pake foto. Menurutku ga perlu pake foto. Karena foto engga jadi bahan pertimbangan apakah kamu memenuhi kualifikasi untuk suatu pekerjaan. Saya berbicara di konteks melawar ke program/kerja di luar negeri ya. Kalo di Indonesia masih minta foto juga, ya gpp.
  • Ga usah banyak dekorasi. Biar yang baca fokus ke konten kamu. Dan kalo ga banyak dekorasi, lebih professional dan bersih ga sih? Kecuali CV untuk bidang arts/designer kali ya yg emang harus bisa merepresentasikan jiwa seninya.
  • Konsisten. Seperti konsisten dalam pemilihan jenis font dan ukuran. Tapi tetap mempehatikan hirarki ya. Kalo misalnya judul emang perlu lebih gede, ya tetep dibikin gede. Misal kalo di section deskripsi pengalaman kerja, ya semua bagian ini fontnya sama.
  • Maksimal 2 halaman. Orang yg lamar kerja itu banyak tapi ga banyak waktu buat cekin CV yang lebih dari 2 halaman. Jadi, keep it short!

 

Section dan urutan

Menurutku urutan sectionnya kaya gini:

  • Judul (nama) dan informasi kontak. Seperti email, nomor handphone dan linkedin profile.
  • Ringkasan. Berisi 2-3 kalimat yang merangkum pengalaman dan skills yang kamu miliki. Ini seperti elevator pitch. Harus bisa 'menjual diri' dengan waktu yang singkat.
  • Pengalaman Kerja. Kalo aku prefer dari pengalaman terbaru hingga paling lama. Cantumkan waktu/lama bekerja di masing-masing perusahaan. Dan jelaskan secara singkat apa pencapaian/tugas kamu di setiap profesi itu.
  • Pengalaman Lainnya. Ini opsional, tapi karena aku pengen hilight pengalaman jadi speaker/trainer dan pengalaman ikut program internasional, jadinya dimasukin.
  • Lisensi dan Sertifikasi. Masukin yang unggulan dan yang relevan. Ga usah terlalu banyak.
  • Pendidikan. Dari yang terbaru hingga terlama. Dan cantumkan jurusan/konsentrasinya juga.

 

Customize

  • Kalau kamu melamar ke profesi/industri yang berbeda, sesuaikan konten supaya lebih relevan. Misalnya pengalaman lainnya/sertfikasi bisa pilih yang lebih masuk. Yang ga relevan, dihapus.
  • Tanya AI/ChatGPT dll supaya bisa bantu bagusin grammar dan copywriting kita.

Ada tambahan atau pertanyaan? Diskusi di Instagram/WhatsApp ya.

 

Contoh

 

Follow Instagram @sutisnamulyana untuk tips, informasi kerja dan kehidupan di Swedia. QnA/diskusi bisa melalui WhatsApp ini juga.

Image Credit: Melker Dahlstrand/imagebank.sweden.se

Spill biaya hidup di Swedia untuk single & keluarga
Haji dari Swedia tanpa antri? Segini biayanya